Struktur Dasar Algoritma
dibuat oleh :
Ernest William Imanuel Hutabarat
Wining zulham ramzi akbar
Shofiatunnisa
Struktur Dasar Algoritma
Menurut KBBI, struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun dengan pola tertentu. Struktur adalah rangkaian atau gabungan berbagai macam elemen yang dirakit sedemekian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Algoritma merupakan urutan instruksi atau langkah-langkah logis yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Dalam penerapannya, struktur dasar algoritma terdiri dari tiga elemen utama, yaitu:
1. Struktur Sequence (Runtunan)
Struktur sequence adalah jenis struktur yang paling sederhana dalam algoritma. Dalam struktur ini, instruksi dijalankan secara berurutan satu per satu mulai dari instruksi pertama hingga terakhir tanpa adanya lompatan atau pengulangan. Setiap langkah hanya dilakukan sekali, dan urutannya tidak dapat diubah.
A. Ciri-ciri Struktur Sequence:
- Instruksi dikerjakan dari awal hingga akhir tanpa ada pengulangan.
- Tiap instruksi dilakukan satu kali.
- Setiap langkah instruksi dikerjakan sesuai urutannya
B. Contoh Algoritma menentukan luas persegi panjang.
B. Contoh Algoritma menentukan luas persegi panjang.
Contoh algoritma runtunan dalam struktur bahasa
- Step 1. Mulai
- Step 2. Masukkan data panjang
- Step 3. Masukkan data lebar
- Setp 4. Hitung luas = panjang * lebar
- Step 5. Tampilkan luas
- Step 6. Selesai.
Contoh algoritma runtunan dalam bentuk flowchart
Dalam algoritma di atas, setiap instruksi dijalankan satu per satu mulai dari baris pertama hingga akhir tanpa ada yang diulang. |
2. Struktur Selection (Pemilihan)
Struktur selection digunakan ketika kita harus mengambil keputusan di dalam algoritma. Struktur ini memungkinkan sebuah blok instruksi hanya dijalankan jika kondisi tertentu terpenuhi. Struktur ini menggunakan pernyataan logika seperti if
, else
, atau switch
. Biasanya, pengambilan keputusan dalam algoritma menggunakan ekspresi boolean (true/false) dengan operator pembanding (>
, <
, >=
, <=
, =
, <>
) atau operator logika (AND
, OR
, NOT
).
A. Ciri-ciri Struktur Selection:
- Tidak semua baris program akan dikerjakan.
- Instruksi hanya dijalankan jika memenuhi kondisi tertentu.
- Dapat menggunakan percabangan logika
if
,else
, atauswitch
.
Secara umum, perintah
berjalan secara runtun atau berurut mulai dari perintah pertama hingga akhir,
namun perintah dapa dibuat berpindah ke perintah lain atau berhenti jika syarat
yang ditentukan terpenuhi. Pengambilan keputusan menggunakan pernyataan Boolean (True/False) dengan
menggunakan operator pembanding (>, <, >=, <=, =, <>) yang
dikombinasikan dengan operator Boolean (AND, OR, dan NOT).
·
Contoh :
a)
7 = 7 True,
karena 7 sama dengan 7
b)
3 = 5 False,
karena 3 tidak sama dengan 5
c)
A = 4 True/False,
tergantung nilai variabel A
d)
(A>7) AND (B=3) True,
jika pernyataan A>5 bernilai True, dam pernyataan B=3 juga bernilai True.
Khusus untuk struktur yang menggunakan operator
Boolean (AND, OR, NOT, dan XOR) harus sesuai dengan tabel kebenaran.
A |
B |
A AND B |
|
A |
B |
A OR B |
False |
False |
False |
|
False |
False |
False |
False |
True |
False |
|
False |
True |
True |
True |
False |
False |
|
True |
False |
True |
True |
True |
True |
|
True |
True |
True |
A |
B |
A XOR B |
|
A |
NOT A |
False |
False |
False |
|
False |
True |
False |
True |
True |
|
True |
False |
True |
False |
True |
|
|
|
True |
True |
False |
|
|
Terdapat beberapa instruksi atau perintah yang dapat
digunakan untuk membuat program dengan struktur pemilihan dan digunakan sesuai
dengan jenis struktur yang akan dibuat, antara lain :
a)
If…then…end
b)
If…then…else…end
c)
If…then…elseif…else…end
d)
Switch…case…otherwise
1.
Struktur Pemilihan Satu Kasus
Pada bentuk struktur ini
perintah if..then..end digunakan jika struktur pemilihan hanya memuat satu
pilihan. Apabila suatu keadaan yang dipilih terpenuhi, maka aksi ataupun
statement yang akan mengikuti “then” yang hendak diproses. Dan jika sebaliknya
hingga tidak diminta aksi apapun.
·
Notasi algoritmik
: If <kondisi> then
Aksi (true)
End (false)
·
Contoh :
Step 1. Mulai
Step 2. Baca
nilai siswa
Step 3.
Jika nilai siswa >= 65, maka kerjakan langkah 4
Step 4.
Cetak “LULUS”
Step 5.
Selesai
2.
Struktur Pemilihan Dua Kasus
Struktur ini menggunakan
perintah if..then..else..end, yang artinya perintah ini digunakan jika kasus
yang dihadapi memuat dua pilihan. Apabila keadaan terpenuhi maka aksi ataupun
statement 1 yang akan diproses, jika tidak maka statement 2 yang akan diproses.
·
Notasi algoritma :
If <kondisi>
Then <statement 1>
Else <statement 2>
·
Contoh :
Step 1. Mulai
Step 2.
Baca nilai siswa
Step 3.
Jika nilai siswa >= 65 maka kerjakan langkah 4, selain itu kerjakan langkah
5
Step 4.
Cetak “LULUS”
Step 5.
Cetak “TIDAK LULUS”
Step 6.
Selesai
3.
Struktur Pemilihan Tiga Kasus atau Lebih
Struktur pemilihan ini menggunakan perintah
if..the..elseif..then..else..end, yang artinya perintah ini digunakan jika
masalah yang dihadapi memuat tiga pilihan atau lebih. Dalam struktur ini bila
kondisi 1 terpehuni sehingga cek kondisi 2, bila kondisi 2 terpenuhi maka
kerjakan aksi atau statement 1, sedangkan jika kondisi 2 tidak terpenuhi maka
kerjakan aksi ataupun statement 2. Namun, apabila kondisi 1 tidak terpenuhi maka
kerjakan aksi ataupun statement 3.
·
Notasi algoritma :
If <kondisi 1>
Then proses 1
Elseif <kondisi 2>
Then proses 2
Else proses 3
End
·
Contoh :
Step 1. Mulai
Step 2.
Baca nilai angka
Step 3.
Jika nilai angka >= 80 maka nilai huruf = “A”, selain itu
Step 4.
Jika nilai angka >= 70 maka nilai huruf = “B”, selain itu
Step 5.
Jika nilai angka >= 60 maka nilai huruf = “C”, selain itu
Step 6.
Jika nilai angka >= 50 maka nilai huruf = “D”, selain itu
Step 7.
Nilai huruf = “E”
Step 8.
Cetak nilai huruf
Step 9.
Selesai
4.
Struktur Pemilihan dengan Perintah
switch..case..otherwise
Perintah ini dapat
digunakan sebagai alternatif perintah selain if..elseif..else..end. Lebih
khusus lagi, perintah ini digunakan untuk memilih suatu proses dari beberapa
kemungkinan proses berdasarkan nilai dari kondisi variabel kontrol. Kondisi
pada perintah ini ditentukan oleh nilai variabel yang menjadi pilihan, artinya
program akan mengeksekusi suatu proses berdasarkan nilai variabel pilihan.
Bentuk umum struktur
pemilihan dengan perintah switch…case…otherwise dinyatakan sebagai berikut :
switch kondisi
case kondisi 1
proses 1
case ({kondisi 2, kondisi
3, …}
proses 2/proses 3/…
case {…}
…
otherwise
proses n
end
Dalam hal ini, pencocokan nilai ekspresi switch dengan
nilai ekspresi case dilakukan secara bertingkat dimulai dari yang paling atas.
Jika nilai kondisi 1 terpenuhi, maka hanya proses 1 yang akan dijalankan. Jika
tidak cocok, maka proses akan dilakukan pada case selanjutnya. Apabila tak ada
satupun ekspresi case yang cocok dengan ekspresi switch, maka pernyataan
otherwise yang akan dijalankan. Hal yang menarik adalah bagian ekspresi case
dapat melibatkan lebih dari satu ekspresi yang dibuat dalam tanda { } dengan
menggunakan tanda koma sebagai pemisah antara ekspresi.
·
Contoh : Algoritma Penentuan Gaji Karyawan
Step 1. Mulai
Step 2.
Masukkan data
input (nama)
input (golongan)
Step 3. Proses
case golongan
case 1
disp (gaji golongan 1)
case 2
disp (gaji golongan 2)
case 3
disp (gaji golongan 3)
case 4
disp (gaji golongan 4)
otherwise
disp (hanya tersedia
golongan 1 s.d 4)
end case
Step 4. Output
Data
write (nama)
write (golongan)
write (gaji)
Step 5. Akhiri
program
end
3. Struktur Repetition (Perulangan)
Struktur repetition digunakan untuk mengulang serangkaian instruksi selama kondisi tertentu terpenuhi. Perulangan memungkinkan kita menghemat kode dan waktu ketika harus menjalankan instruksi yang sama berulang kali. Ada beberapa jenis perulangan dalam algoritma:
A. Jenis-jenis Perulangan:
For-Do: Digunakan untuk mengulang instruksi dengan jumlah yang sudah pasti. Pada perulangan ini, kita menetapkan nilai awal, nilai akhir, dan increment (penambahan nilai) untuk sebuah variabel.
While-Do: Digunakan untuk mengulang instruksi selama kondisi tertentu bernilai true. Perulangan ini akan terus berjalan selama kondisi yang diberikan tetap terpenuhi.
Repeat-Until: Serupa dengan
while-do
, tetapi bedanya perulangan akan dijalankan minimal satu kali, dan kemudian akan berhenti jika kondisi yang ditentukan bernilai true.
B. Ciri-ciri Struktur Repetition:
- Instruksi dapat diulang beberapa kali sesuai dengan kondisi atau jumlah yang ditetapkan.
- Dapat menggunakan perulangan
for
,while
, ataurepeat
Struktur instruksi
pengulangan pada dasarnya terdiri atas :
a)
Inisialisasi :
sebuah variabel yang memiliki nilai untuk mendeskripsikan status nilai awal
yang menjadi awalan dalam proses perulangan.
b)
Kondisi Perulangan
: bentuk ekspresi yang bernilai Boolean yang harus dipenuhi untuk menjalankan
perulangan. Kondisi ini dilakukan dengan cara mengatur sendiri jumlah
perulangan yang dibutuhkan atau dapat mengatur sesuai kondisi tertentu sesuai
kebutuhan.
c)
Badan (body)
Perulangan : sekumpulan statement yang dilakukan proses perulangan selama
kondisi memenuhi.
d)
Terminasi :
statement yang dilakukan setelah proses perulangan dilakukan.
Terdapat beberapa jenis struktur perulangan yang dapat
digunakan, jenis perulangan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dalam
pemanfaatannya tergantung pada persoalan yang akan di program, yaitu :
a)
Counted Loop :
(for/for-each) perulangan yang sudah ditentukan banyaknya perulagan.
b)
Uncounted Loop :
(while, do-while) perulangan yang belum jelas berapa kali harus mengulang.
1.
Struktur Pengulangan dengan Perintah For
Struktur dengan perintah
ini digunakan untuk mengulang suatu proses dengan variabel kendali (memuat
nilai awal dan nilai akhir), sehingga satu baris perintah akan berulang sampai
jumlah perulangan yang disyaratkan terpenuhi.
Terdapat karakteristik
dari pengulangan dengan perintah for, sebagai berikut :
a)
Terdapat nilai
awal dan nilai akhir yang menunjukkan banyaknya pengulangan yang akan dilakukan.
b)
Proses pengulangan
akan berhenti jika nilai variabel kendali mencapai batas nilai akhir.
c)
Nilai variabel
kendali berubah secara teratur dengan interval tertentu.
d)
Jumlah pengulangan
dapat diketahui.
·
Bentuk umum
pengulangan for : for var = nilai awal : step : nilai akhir
…
perintah-perintah
…
end
·
Contoh algoritma untuk menampilkan angka 1 sampai 10
Step 1. Mulai
Step 2.
Proses
for I = 1 : 10
Step 3. Output
disp (i)
Step 4. Selesai.
2.
Struktur Pengulangan dengan Perintah while
Struktur dengan perintah
while digunakan untuk mengulang satu baris perintah selama syarat yang
diberikan masih terpenuhi. Perintah ini bekerja dengan cara melakukan
pengecekan nilai kondisi benar atau salah.
Terdapat karakteristik
pengulangan dengan perintah while, antara lain :
a)
Syarat akan uji
terlebih dahulu sebelum perintah pengulangan dikerjakan, sehingga ada
kemungkinan baris perintah yang akan diulang tidak dikerjakan sama sekali.
b)
Proses pengulangan
terjadi jika syarat terpenuhi dan berhenti jika syarat tidak terpenuhi.
c)
Nilai variabel
kondisi dikendalikan pada proses pengulangan.
d)
Jumlah pengulangan
tidak penting untuk diketahui.
·
Bentuk umum
struktur pengulangan dengan printah while :
while kondisi
...
perintah-perintah
…
end
·
Contoh algoritma untuk menampilkan angka 1 sampai 10
dengan perintah while :
Step 1. Mulai
Step 2.
Identifikasi nilai awal
i = 1
Step 3. Proses
selama 1 ≤ 10, kerjakan
langkah 4 dan 5
Step 4. Disp
(i)
Step 5.
i = i + 1
Step 6.
Selesai
3.
Struktur Pengulangan dengan Perintah while…do
Struktur ini melaksanakan
suatu pengecekan kondisi perulangan terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke
perintah selanjutnya. JIka kondisi telah terpenuhi (True) dan sesuai dengan
yang disyaratkan akan diulang, namun jika tidak terpenuhi (False) maka akan keluar
dari blok perulangan atau pengulangan selesai.
·
Bentuk umum dari
struktur pengulangan dengan perintah while…do :
while (kondisi) do
statement 1
statement 2
…
endwhile
·
Contoh untuk mencetak teks “Algoritma Pemrograman”
sebanyak 100 kali :
i = 1
while i <= 100 do
write (“Algoritma
Pemrograman”)
i = i + 1
endwhile
4.
Struktur Pengulangan dengan Perintah do…while
Struktur pengulangan
dengan perintah do…while digunakan untuk mengulang satu baris perintah sampai
syarat tidak terpenuhi. Ciri utama pengulangan ini ada.ah syarat akan uji
setelah perintah yang akan diulang dikerjakan, sehingga akan ada minimal satu
kali baris perintah yang dikerjakan masuk dalam blok do…while.
·
Contoh algoritma untuk menampilkan bilangan genap :
Step 1. Mulai
Step 2.
Identifikasi batas akhir
Step 3.
Identifikasi nilai awal
i = 1
Step 3. Proses
selama i ≤ batas akhir,
kerjakan langkah 4,5,6
Step 4. Jika
i habis dibagi 2, maka kerjakan langkah 5
Step 5.
disp (i)
Step 6.
i = i + 1
Step 7.
Selesai
1.
Struktur Pengulangan dengan perintah repeat-until
Struktur ini berbeda
degan while…do yang melakukan pengecekan kondisi di awal perulangan, sedangkan
perulangan repeat-until dilakukan terlebih dahulu tanpa pengevekan kondisi
serta akan dihentikan hingga kondisi terpenuhi (True)
·
Bentuk umum dari
struktur pengulangan repeat-until :
Repeat
Statement 1
Statement 2
…
Until (kondisi)
·
Contoh untuk mencetak teks “Algoritma Pemrograman”
sebanyak 100 kali :
i = 1
repeat
write (“Algoritma
Pemrograman”)
i = i + 1
until i > 100
- Algoritma menulis_100 kalimat Menulis kalimat Saya Mahasiswa Unindra sebanyak 100 kali
4. Kesimpulan
Dalam algoritma, struktur dasar seperti sequence (runtunan), selection (pemilihan), dan repetition (perulangan) sangat penting untuk memahami cara kerja sebuah program. Struktur ini membantu dalam menyusun logika pemrograman yang efisien dan efektif untuk menyelesaikan masalah. Sequence digunakan untuk eksekusi berurutan, selection untuk pengambilan keputusan, dan repetition untuk pengulangan instruksi.
chatgpt.com
https://wpdesk.net/blog/apriori-algorithm-product-recommendations/
https://repository.ung.ac.id/get/kms/15644/resmawan-adp-struktur-dasar-algoritma.pdf
https://osf.io/fseq9/download
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/resource/view.php?id=106478
https://masirwin.com/struktur-dasar-algoritma/
Komentar
Posting Komentar